Kematian Firaun Ramses III Terungkap
Pemeriksaan pada mumi Firaun Ramses
III baru-baru ini, menunjukkan bahwa penguasa mesir ini pernah mengalami
cedera parah pada bagian leher. Peneliti mengungkapkan, pemimpin yang
bertahta pada 1188 hingga 1155 sebelum masehi ini diduga kuat meninggal
lantaran luka tersayat di bagian leher.
http://techno.okezone.com/read/2012/12/21/56/735664/peneliti-ungkap-kematian-firau
sebuah laporan yang dirilis Senin oleh jurnal BMJ, menguatkan dugaan bahwa mumi lainnya, Pentawere, yang merupakan anak dari Ramses III adalah salah satu pelakunya. Ratu kedua Ramses III, Tiy dan putranya Pangeran Pentawere, diyakini bersekongol dengan orang lain untuk membunuh Ramses III dan merebut singgasana.
Untuk mengungkap misteri ini, tim peneliti internasional memutuskan untuk kembali memeriksa mumi. Mereka menemukan, kemungkinkan benda tajam berhasil melukai tenggorokan dengan lebar 7 centimeter, yang menunjukkan Ramses III bisa tewas seketika.
Dugaan lainnya yang menguatkan ialah, leher Ramses III dibalut dengan linen (bahan kain) tebal. Selain itu, jimat Horus tampaknya dimasukkan dalam luka selama proses mumifikasi. Jimat tersebut dianggap memiliki sifat penyembuhan.
Ramses III ditemukan dengan mumi misterius lain, yang dikenal dengan nama E. Kemungkinan, mumi tersebut ialah anak penghianat Ramses III, Pentawere. Analisis tulang menunjukkan pria itu berusia sekitar 18 sampai 20 tahun.
Tubuh mumi itu terbungkus dalam ritual kulit kambing kotor, yang bisa diartikan sebagai hukuman. Selain itu, mumi itu juga tidak dibalsem dengan tepat. Ini dapat terlihat dari otak dan organnya yang ditinggalkan dalam tubuh.
Meskipun bukti belum cukup kuat untuk menjelaskan bahwa Pentawere adalah pelaku pembunuhan terhadap Firaun Ramses III. Hanya saja, dokumen menunjukkan bahwa Pentawere diberi "pilihan" untuk bunuh diri, ketimbang tubuhnya harus terbakar dan abunya disebar.
Analisis genetik mungkin bertentangan bahwa Pentawere bunuh diri. Namun, tim menemukan beberapa tanda DNA yang cocok dan identik. Dua mumi itu memilik hubungan ayah dan anak. (fmh)
http://techno.okezone.com/read/2012/12/21/56/735664/peneliti-ungkap-kematian-firau
sebuah laporan yang dirilis Senin oleh jurnal BMJ, menguatkan dugaan bahwa mumi lainnya, Pentawere, yang merupakan anak dari Ramses III adalah salah satu pelakunya. Ratu kedua Ramses III, Tiy dan putranya Pangeran Pentawere, diyakini bersekongol dengan orang lain untuk membunuh Ramses III dan merebut singgasana.
Untuk mengungkap misteri ini, tim peneliti internasional memutuskan untuk kembali memeriksa mumi. Mereka menemukan, kemungkinkan benda tajam berhasil melukai tenggorokan dengan lebar 7 centimeter, yang menunjukkan Ramses III bisa tewas seketika.
Dugaan lainnya yang menguatkan ialah, leher Ramses III dibalut dengan linen (bahan kain) tebal. Selain itu, jimat Horus tampaknya dimasukkan dalam luka selama proses mumifikasi. Jimat tersebut dianggap memiliki sifat penyembuhan.
Ramses III ditemukan dengan mumi misterius lain, yang dikenal dengan nama E. Kemungkinan, mumi tersebut ialah anak penghianat Ramses III, Pentawere. Analisis tulang menunjukkan pria itu berusia sekitar 18 sampai 20 tahun.
Tubuh mumi itu terbungkus dalam ritual kulit kambing kotor, yang bisa diartikan sebagai hukuman. Selain itu, mumi itu juga tidak dibalsem dengan tepat. Ini dapat terlihat dari otak dan organnya yang ditinggalkan dalam tubuh.
Meskipun bukti belum cukup kuat untuk menjelaskan bahwa Pentawere adalah pelaku pembunuhan terhadap Firaun Ramses III. Hanya saja, dokumen menunjukkan bahwa Pentawere diberi "pilihan" untuk bunuh diri, ketimbang tubuhnya harus terbakar dan abunya disebar.
Analisis genetik mungkin bertentangan bahwa Pentawere bunuh diri. Namun, tim menemukan beberapa tanda DNA yang cocok dan identik. Dua mumi itu memilik hubungan ayah dan anak. (fmh)
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar sob dengan senag hati saya akan membalas. :)